Perkunjungan, Percakapan Pastoral dan Disiplin
Deniyanto Diwa
Perkunjungan Pastoral
A. Pengertian Perkunjungan Pastoral
Perkunjungan pastoral
merupakan alat utama dalam pelaksanaan pengembalaan dalam jemaat, perkunjungan
merupakan proses mencari jemaat kerumahnya,
yakni usaha untuk menemui setiap anggota jemaat didalam segala keberadaanya.
Banyak orang salah mengira bahwa perkunjungan itu adalah sama dengan percakapan
pastoral, sehingga jika mau berkunjung orang harus siap membawa Alkitab dan
Nyanyian Rohani. Dan dalam perkunjungan tersebut, keluarga yang dikunjungi
diminta untuk menyampaikan apa yang menjadi pergumulan hidupnya.
Perkunjungan adalah upaya
gereja dalam menyapa kehidupan dalam keluarga. Melalui perkunjungan gereja
dapat menemani kehidupan keluarga yang dikunjungi sekaligus membangun relasi
yang baik. Kalau dalam perkunjungan itu ada permasalahan yang harus disampaikan
oleh keluarga (yang merupakan masalah pastoral), maka kita yang mengunjungi
harus membuat janji untuk bertemu dalam pertemuan khusus, yang merupakan
pertemuan lanjutan dan nantinya akan berkembang menjadi percakapan atau kasus
pastoral. Oleh sebab itu, perkunjungan haruslah singkat dan secukupnya saja.
B. Isi Perkunjungan Pastoral
Maksud perkunjungan pastoral
bukanlah untuk mengadakan ibadah seperti biasa tetapi merupakan upaya untuk
memberi perhatian khusus kepada anggaota jemaat, supaya mereka mengetahui bahwa
dirinya disapa secara pribadi oleh firman, dengan cara seorang gembala
mendatangi rumah anggota jemaat untuk mengetahui setiap keadaan anggota jemaat
itu sendiri.
Agar benar-benar bertemu
dengan anggota jemaat, gembala perlu menyesuaikan diri dengan keadaan keluarga
yang dikunjungainya, penyesuaian diri itu nyata lewat cara berpakaian, juga
dalam hal bercakap-cakap harus pula menyesuaikan diri dengan anggota jemaat,
kalua anggota jemaat menggunakan bahasa daerah, sebaiknya gembala juga kalau
mungkin, bercakap-cakap dalm bahsa daerah.
Jadi perkunjungan itu harus
menyentuh keadaan anggota jemaat dari berbagai segi, yang membuat anggota
jemaat merasa bahwa mereka diperdulikan dalam keadaan mereka.
Contoh
Perkunjungan kepada orang
sakit
Perkunjungan orang sakit
dilakukan oleh setiap gembala dengan tujuan untuk mengetahui jemaatnya sakit
apa, lalu mendoakan dia, serta dapat memberi nasihat kepada anggota jemaat
tersebut.
Percakapan Pastoral
A. Pengertian percakapan
Percakapan adalah kontak
antara dua orang atau lebih yang saling bertukar kata-kata, dimana kata-kata
itu mempunya isi dan makna yang dapat memberi respons, dalam percakapan juga
dapat mengandung hal-hal yang penting, kata-kata yang di keluarkan saat
percakapan berlangsung dapat memberikan kekuatan kepada lawan bicara.
Percakapan pastoral merupakan
pelayanan yang di tugaskan oleh gereja dan melalui gereja oleh Gembala Agung:
Yesus Kristus, dalam artian bahwa pastor/pendeta yang melakukan pelayanan ini
melakukannya dalam nama dan kusasa serta kewibawaan Yesus Kristus.
Percakapan merupakan tindak
lanjut langsung dari perkunjungan, ketika perkunjungan berlangsung, si gembala bercakap-cakap
dengan anggota jemaat, dan apabila anggota jemaatnya berada dalam sebuah
masalah maka gembala harus mengarahkan untuk mengadakan percakapan lanjutan
mengenai masalah yang dialami oleh jemaat tersebut. Jadi percakapan dilakukan
dengan tujuan untuk menolong jemaat dapat keluar dari masalahnya.
Contoh
Percakan mengenai masalah mendidik
anak
Dari uraian diatas yang
menyatakan bahwa percakapan adalah tindak lanjut langsung dari perkunjungan,
maka saya dapat menberikan contoh yakni: gembala dan anggota jemaat membuat kesepakatan untuk bertemu dan
bercakap-cakap mengenai cara mendidik anak. Gembala memberikan bebrapa metode
kepada anggota jemaat yang dapat digunakan.
Disiplin
A. Pengertian
Disiplin merupakan sejumlah
aturan dalamm gereja, dimana pelanggaran dari dari aturan itu menbuah disiplin,
yakni akibat dari aturan-aturan. Displin sebagai pengembalaan adalah usaha
untuk menghantar orang kristen yang ada dalam persoalannya untuk kembali kepada
pertobatan.
Dari uraian diatas dapat
dikatakan bahwa tujuan dari disiplin itu ialah usaha untuk memanggil
orang-orang yang tersesat untuk kembali kepada persekutuan dengan Yesus dan
jemaat-Nya.
Contoh
“Apabila saudaramu berbuat
dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmua,
engakau telah mendapatkanya kembali (Mat. 16:15). Jika sesorang diketahui
berbuat dosa atau tersesat maka gembala dapat mendekati, denga maksud
memberikan nasihat agar dia dapat kembali kepada jalan yang benar.
Referensi:
- *Born-Storm, M., Apakah Pengembalaan Itu?, BPK Gunung Mulia; Jakarta 2001
- **Abineno, J.L.Ch., Percakapan Pastoral, BPK Gunung Mulia; Jakarta 2009